Keberlanjutan Rantai Nilai Komoditas Beras

Memahami keterkaitan rangkaian arus produk sepanjang rantai komoditas menjadi awal bagi pelaku usaha dalam menentukan strategi keberlanjutan. Lingkup kajian rantai nilai komoditas beras ini meliputi produksi padi petani, penggilingan beras skala kecil dan industri rumah tangga (IRT) penggilingan ber...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published inAgrimor: Jurnal Agribisnis Lahan Kering Vol. 6; no. 1; pp. 27 - 33
Main Authors Fitriani, Fitriani, Fatih, Cholid, Sutarni, Sutarni, Prasmatiwi, Fembriarti Erry
Format Journal Article
LanguageEnglish
Published 31.01.2021
Online AccessGet full text

Cover

Loading…
More Information
Summary:Memahami keterkaitan rangkaian arus produk sepanjang rantai komoditas menjadi awal bagi pelaku usaha dalam menentukan strategi keberlanjutan. Lingkup kajian rantai nilai komoditas beras ini meliputi produksi padi petani, penggilingan beras skala kecil dan industri rumah tangga (IRT) penggilingan beras. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi rantai nilai komoditas beras skala kecil di Propinsi Lampung. Penelitian ini menggunakan metode survei, selama bulan Mei s.d. Juli 2018. Pengambilan data primer dari UKM beras dan perdagangan beras menggunakan panduan kuesioner. Analisis kualitatif pola hubungan antar pelaku usaha dilakukan dengan pendekatan bagan sistem agri-food value chain agroindustri beras. Hasil analisis menunjukkan pola aliran produk dari hulu bahan bahan baku berasal dari petani padi kepada pelaku tataniaga hingga pelaku usaha olahan beras. Alir komoditas produk akhir melibatkan pelaku pasar dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten, hingga ibukota propinsi. Proses transformasi raw material hingga sampai di tangan konsumen akhir menghasilkan informasi aliran produk, informasi (harga, pelaku tataniaga) dan pendapatan (keuangan). Pelaku UKM penggilingan tepung beras yang ada di desa sebanyak 3-5 unit, dengan volume produksi 50-120 kg/bulan. Harga tepung beras rerata Rp 12.500/kg. Kemampuan pasokan gabah untuk penggilingan sebesar 2-5 ton/agen/minggu. Penggilingan beras umumnya memiliki 2-6 pemasok gabah tetap. Informasi harga gabah pada lini pemasok rata-rata sebesar Rp 4.500/kg. Harga beras pada lini distribusi ke pedagang beras/grosir sebesar Rp 8.500. Sementara itu, aliran pendapatan memberikan informasi nilai penerimaan produksi beras 59,7 ton per bulan sebesar Rp 40,3 juta dengan keuntungan sebesar Rp 318/kg.
ISSN:2502-1710
2502-1710
DOI:10.32938/ag.v6i1.1240