Konseling Pastoral Kedukaan

Peristiwa kematian dapat menyebabkan dukacita atau grief, yang merupakan respons emosional terhadap kehilangan yang dialami seseorang oleh karena kematian dari orang yang terkasih. Salah satu pelayanan yang dapat dilakukan gereja kepada jemaat yang sedang berduka adalah melalui pendekatan konseling...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published inSANCTUM DOMINE: JURNAL TEOLOGI Vol. 13; no. 1; pp. 77 - 94
Main Authors Nugroho, Thony Ronaldo, Hermanto, Yanto Paulus
Format Journal Article
LanguageEnglish
Published 16.12.2023
Online AccessGet full text

Cover

Loading…
More Information
Summary:Peristiwa kematian dapat menyebabkan dukacita atau grief, yang merupakan respons emosional terhadap kehilangan yang dialami seseorang oleh karena kematian dari orang yang terkasih. Salah satu pelayanan yang dapat dilakukan gereja kepada jemaat yang sedang berduka adalah melalui pendekatan konseling pastoral kedukaan Penelitian ini bertujuan untuk membangun sebuah konstruksi pemikiran konseling pastoral kedukaan, sesuai dengan tahapan kedukaan yang dirumuskan oleh Elizabeth Kubler-Ross, sehingga gereja dapat melakukan konseling pastoral kedukaan yang lebih relevan dengan tahap-tahap duka yang sedang dirasakan oleh jemaat yang sedang berduka. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif yaitu studi pustaka. Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa konseling pastoral kedukaan yang efektif dapat dibangun berdasarkan tahapan kedukaan Kubler Ross, yaitu Denial, Anger, Bargaining, Depression, Acceptance. Melalui pendekatan ini, jemaat yang dapat ditolong untuk menjalani proses duka yang sehat, sehingga pada akhirnya jemaat yang berduka tidak mengalami dampak negatif dari dukacita yang dialaminya.
ISSN:2088-8236
2722-0079
DOI:10.46495/sdjt.v13i1.203