PENANGANAN PASCAPANEN KOPI ROBUSTA BASEH TERHADAP ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN : TINJAUAN
Desa Baseh, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas terletak di lereng Gunung Slamet di Jawa Tengah memiliki komoditas unggulan yaitu kopi. Dengan ketinggian sekitar 700 mdpl, masyarakat Desa Baseh mayoritas membudidayakan kopi robusta. Kopi robusta (Coffea canephora) memiliki rasa yang lebih ku...
Saved in:
Published in | Jurnal Agritechno pp. 75 - 84 |
---|---|
Main Authors | , , |
Format | Journal Article |
Language | English |
Published |
22.11.2023
|
Online Access | Get full text |
Cover
Loading…
Summary: | Desa Baseh, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas terletak di lereng Gunung Slamet di Jawa Tengah memiliki komoditas unggulan yaitu kopi. Dengan ketinggian sekitar 700 mdpl, masyarakat Desa Baseh mayoritas membudidayakan kopi robusta. Kopi robusta (Coffea canephora) memiliki rasa yang lebih kuat, lebih pahit, dan memiliki kandungan kafein yang lebih tinggi. Biji kopi inilah yang diolah dan digunakan untuk membuat minuman kopi. Untuk menghasilkan kualitas kopi yang baik, diperlukan penanganan pascapanen yang baik pula. Salah satu tantangannya adalah organisme pengganggu tanaman (OPT). OPT yang menyerang biji kopi pascapanen adalah penggerek buah kopi (PBKo) dengan nama latin Hypothenemus hampei dan mikrofungi seperti Fusarium sp. yang menyebabkan busuk biji. Tinjauan ini menguraikan pengetahuan mengenai OPT pascapanen kopi dan upaya pengendaliannya, yang diharapkan mampu bermanfaat bagi masyarakat Desa Baseh. Kata Kunci: Kopi, PBKo, Hypothenemus hampei, mikrofungi. |
---|---|
ISSN: | 1979-7362 2656-2413 |
DOI: | 10.70124/at.v16i2.1174 |