Pengembangan Industri Konstruksi Rumah Prapabrikasi Lokal Berbasis Komunitas (Kasus: Komunitas Kampung Naga)

Pemenuhan Kebutuhan rumah di Indonesia masih sangat jauh dari harapan, mengingat kekurangan pemenuhan kebutuhan (backlog) mencapai 13.6 juta rumah hingga akhir tahun 2013. Hal ini disebabkan lambatnya proses pembangunan rumah. Salah satu solusi untuk mengatasinya melalui pembangunan dengan metode pr...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published inJurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol. 6; no. 2; pp. 94 - 99
Main Authors Larasati ZR, Dewi, Primasetra, Anjar
Format Journal Article
LanguageEnglish
Published 07.06.2017
Online AccessGet full text

Cover

Loading…
More Information
Summary:Pemenuhan Kebutuhan rumah di Indonesia masih sangat jauh dari harapan, mengingat kekurangan pemenuhan kebutuhan (backlog) mencapai 13.6 juta rumah hingga akhir tahun 2013. Hal ini disebabkan lambatnya proses pembangunan rumah. Salah satu solusi untuk mengatasinya melalui pembangunan dengan metode prapabrikasi. Pendekatan membangun prefabrikasi telah dilakukan oleh masyarakat lokal sejak ratusan tahun yang lalu. Salah satunya adalah metode prapabrikasi oleh masyarakat adat Kampung Naga. Hingga saat ini masyarakat Kampung Naga telah mengembangkan produksi rumah prafabrikasi tidak hanya untuk kebutuhan internal, bahkan telah memproduksi untuk kebutuhan masyarakat yang lebih luas. Kelebihan rumah prfabrikasi masyarakat adat adalah mengandung kearifan lokal sehingga memiliki karakter yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi profil dan proses pelaksanaan metode prafabrikasi oleh masyarakat Kampung Naga, untuk mengambil pelajaran penerapan pembangunan prafabrikasi, serta melihat proyeksi pengembangannya secara lebih luas. Hal ini dimaksud untuk mengetahui arah konsep pengembangan industri prapabrikasi agar dapat meluas sehingga dapat mendukung pembangunan berkelanjutan. Hasil penelitian mengindikasikan adanya industri lokal berbasis komunitas yang telah berjalan baik. Pada aspek kemampuan produksi, industri prapabrikasi lokal ini telah mampu memproduksi 60% produk yang direncanakan dengan tingkatan prapabrikasi cukup tinggi. Rekomendasi arah pengembangan industri prapabikasi dibagi dalam dua hal, yaitu rekomendasi aspek produk dan rekomendasi aspek sistem produksi yang diarahkan pada upaya modernisasi industri dengan alat bantu tepat guna dengan memberdayakan sumber daya alam secara arif dan melestarikan ketrampilan teknis sumber daya manusia lokal.
ISSN:2301-9247
2622-0954
DOI:10.32315/jlbi.6.2.101