Ekstrak Daun Singkong Baik Sebagai Antioksidan pada Burung Puyuh Dewasa yang Mendapat Paparan Panas Singkat (EXTRACT OF CASSAVA LEAVES IS A GOOD ANTIOXIDANT FOR MATURE QUAIL WHICH EXPOSED TO HEAT IN SHORT TIME)

The aims of this study was to investigate the potential use of chlorophyll extracted form cassava leaves as antioxidant for quail (Coturnix coturnix japonica). The experimental design adopted in this study was simple randomized design consisting of six treatments. The six treatments consist of chlor...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published inJurnal veteriner Vol. 18; no. 1; pp. 135 - 143
Main Authors Jumadin, L, Satyaningtijas, AS, Santoso, K
Format Journal Article
LanguageEnglish
Published Universitas Udayana 12.04.2017
Subjects
Online AccessGet full text

Cover

Loading…
More Information
Summary:The aims of this study was to investigate the potential use of chlorophyll extracted form cassava leaves as antioxidant for quail (Coturnix coturnix japonica). The experimental design adopted in this study was simple randomized design consisting of six treatments. The six treatments consist of chlorophyll extract at the dose 5,29 mg/168 g body weight (KL), animal exposed to 40oC for 8 hours daily (P), animal exposed to 40oC for 8 hours daily treated with chlorophyll extract at the dose of 5,29 (P+KL1), at the dose of 10,58 (P+KL2, and at the dose of 21,16 mg/168 g (P+KL3). The treatment was conducted for 28 days following 7 days adaptation period. Parameters observed in this study was feed consumption, feed digestibility, body weight, the number of eggs, egg weight, the level of yolk, the level of albumin, the weight of ovaries and uterus, and the thickness of egg shell. The results showed that quail exposed to 40oC for 8 hours daily (P) had a lower level of feed consumption as compared to those of animal unexposed to 40oC heat (P0). The highest level of feed digestibility was observed in KL treatment group. The average body weight tended to increase in quail treated with chlorophyll (KL) as compared to those of K0 and P treatment groups. The number of eggs and egg weight increased in quail exposed to 40oC and treated with chlorophyll extract. The level of yolk and albumin tend to increase in quail treated chlorophyll (P+KL) as compared to those of K0 and P.  The average weights of ovary and uterus were not significantly different among all treatment groups (P>0,05). The thinnest egg shell was observed in P treatment group. The result of this study shows that the chlorophyll has antioxidant potential for adult quail exposed briefly to heat. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengkaji potensi ekstrak klorofil daun singkong sebagai antioksidan pada burung puyuh (Coturnix coturnix japonica) dewasa yang dipapar panas singkat. Adapun peubah yang diamati adalah konsumsi pakan, kecernaan pakan, bobot badan, jumlah telur, bobot telur, tinggi kuning telur, tinggi putih telur/albumen, bobot ovarium, bobot uterus, dan tebal kerabang telur. Penelitian ini terdiri dari enam kelompok perlakuan. Kelompok kontrol (K0), kelompok hewan uji hanya diberi ekstrak klorofil daun singkong 5,29 mg/168 g bobot badan/oral (KL). Kelompok hewan uji dipapar suhu 40oC selama delapan jam tiap hari (P). Kelompok P+KL1, P+KL2, dan P+KL3 masing-masing dipapar suhu 40oC selama delapan jam tiap hari, kemudian diberi ekstrak klorofil daun singkong 5,29, 10,58, dan 21,16 mg/168 g bobot badan per oral selama 28 hari setelah diadaptasikan satu minggu. Parameter seperti konsumsi pakan, kecernaan pakan, jumlah telur, dan bobot telur dihitung setiap hari selama penelitian. Parameter lain diukur pada akhir perlakuan, kecuali bobot badan dilakukan setiap minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa burung puyuh yang mendapatkan paparan panas (P) konsumsi pakannya cenderung menurun dibandingkan kelompok K0. Rataan kecernaan pakan tertinggi dijumpai pada kelompok KL. Rataan bobot badan burung puyuh yang mendapatkan ekstrak klorofil daun singkong cenderung meningkat dibandingkan dengan perlakuan K0 dan P. Rataan jumlah dan bobot telur pada kelompok yang mendapatkan paparan panas dan ekstrak klorofil daun singkong cenderung meningkat dibandingkan kelompok K0, kecuali pada kelompok P+KL3. Rataan tinggi kuning telur/yolk dan albumen dari kelompok burung puyuh yang mendapat ekstrak klorofil daun singkong cenderung lebih tinggi dibandingkan kelompok K0 dan P. Rataan bobot ovarium dan uterus pada semua kelompok perlakuan tidak menunjukkan perbedaan (P>0,05). Rataan tebal kerabang telur pada kelompok P paling tipis dibandingkan yang lain. Simpulan pada penelitian ini adalah ekstrak daun singkong memiliki potensi sebagai antioksidan pada burung puyuh dewasa yang diberikan paparan panas singkat.
ISSN:1411-8327
2477-5665
DOI:10.19087/jveteriner.2017.18.1.135