Implementasi Upacara Manusa Yadnya Dalam Naskah Dharma Kahuripan (Perspektif Teologi Hindu)

Bali dikenal dengan keanekaragaman tradisi dan kaya akan nilai-nilai budaya yang adi luhung sebagai hasil karya nenek moyang di masa lampau. Salah satu hasil karyanya berupa tulisan yang digoreskan pada daun lontar dengan berbagai isi dan nilai-nilai keagamaan di dalamnya. Lontar tersebut telah disa...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published inMudra : jurnal seni budaya Vol. 34; no. 3; pp. 372 - 384
Main Author Renawati, Pande Wayan
Format Journal Article
LanguageEnglish
Published Institut Seni Indonesia Denpasar 06.09.2019
Subjects
Online AccessGet full text

Cover

Loading…
More Information
Summary:Bali dikenal dengan keanekaragaman tradisi dan kaya akan nilai-nilai budaya yang adi luhung sebagai hasil karya nenek moyang di masa lampau. Salah satu hasil karyanya berupa tulisan yang digoreskan pada daun lontar dengan berbagai isi dan nilai-nilai keagamaan di dalamnya. Lontar tersebut telah disalin dalam bentuk Naskah. Isi naskah tersebut terkait dengan berbagai upacara yang didasarkan atas ajaran agama Hindu yang selalu ada setiap masa tertentu. Upacara tersebut dilakukan sebagai ungkapan rasa bersyukurnya umat Hindu terhadap Tuhan atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa  sebagai pencipta alam dan segala makhuk di dunia ini, yang dirasakan sejak lahir hingga akhir hidupnya. Upacara atau ritual yang dilaksanakan sesuai adat istiadat setempat di Bali, yang dilakukan dengan tulus ikhlas dinamakan yadnya. Yadnya ada lima jenis disebut dengan Panca Yadnya, yaitu Dewa Yadnya, Pitra yadnya, Rsi Yadnya, Manusa Yadnya dan Bhuta Yadnya. Khususnya mengenai Manusa Yadnya dibahas pada Naskah Dharma Kahuripan. Pokok-pokok pembahasan pada Naskah tersebut dibahas mengenai deskripsi serta implementasi upacara manusa yadnya dikupas secara keseluruhan menurut naskah Dharma Kahuripan.
ISSN:0854-3461
2541-0407
DOI:10.31091/mudra.v34i3.796