JAHILIYYAH DALAM PENAFSIRAN IBNU KASIR

Kata Jahiliyyah berasal dari kata Al Jahlu yang berarti bodoh atau kebodohan. Jaman jahiliyyah adalah jaman kebodohan. Yang dimaksud dengan jaman kebodohan di sini bukan berarti orang-orang jahiliyyah tidak memiliki kepandaian, tetapi mereka tidak dapat membedakan kebenaran dan kebatilan. Contoh yan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published inQiST Vol. 1; no. 1; pp. 11 - 29
Main Authors Suharjianto, S, Maghfiroh, Rofi Atina
Format Journal Article
LanguageEnglish
Published Universitas Muhammadiyah Surakarta 17.02.2022
Subjects
Online AccessGet full text

Cover

Loading…
More Information
Summary:Kata Jahiliyyah berasal dari kata Al Jahlu yang berarti bodoh atau kebodohan. Jaman jahiliyyah adalah jaman kebodohan. Yang dimaksud dengan jaman kebodohan di sini bukan berarti orang-orang jahiliyyah tidak memiliki kepandaian, tetapi mereka tidak dapat membedakan kebenaran dan kebatilan. Contoh yang menyolok adalah ketika salah seorang dari mereka memiliki anak perempuan, mereka akan menanamkan hidup-hidup. Kebodohan yang paling menonjol adalah karena mereka menyembah berhala yang dibuatnya sendiri. Terlepas dari arti kata di atas, paling tidak ada dua ahli yang menerangkan tentang jahiliyyah, mereka adalah Jarji Zaedan dan Munawar Cholil. Jarji Zaedan berpendapat bahwa jahiliyyah adalah jaman yang masyarakatnya telah memiliki kemajuan di berbagai bidang lapangan kehidupan, seperti: bidang sosial, budaya, ekonomi, politik, dan lain. Sedangkan Munawar Cholil pendapat yang berbeda dengan yang pertama. Menurutnya jaman jahiliyyah adalah jaman yang diatandai oleh kerusakan diberbagai bidang, seperti bidang Sosial, budaya, ekonomi, politik, dan lain-lain. Itulah dua pendapat yang berbeda ketika melihat jahiliyyah dari sisi masing-masing. Sedangkan kata jahiliyyah terdapat dalam empat ayat dalam al-Quran, yaitu pada surat Ali Imran ayat 154, surat al-Maidah ayat 50, surat al-Ahdzab ayat 33 dan surat al-Fath ayat 26. Terlepas dari dua pendapat di atas, riset ini akan mengkaji jahiliyyah dalam Tafsir al-Quran al-'Azim karya Ibnu Katsir. Pendekatan yang digunakan dalam riset ini adalah pendekatan interpretatif. Sedangkan analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif. Adapun simpul dari riset ini adalah kata jahiliyyah dalam Tafsir al-Qurin al-'Azim merupakan (1) sangkaan buruk terhadap takdir Allah s.w.t, (2) berhukum dengan hukum lain atas hukum yang Allah syariatkan, (3) perilaku yang menjerumuskan pada perzinaan dan (4) sikap sombong sebagai hasil dari sikap fanatik yang menutup pintu kebenaran.
ISSN:2828-2779
2828-2779
DOI:10.23917/qist.v1i1.522