Mengembangkan Kualitas Usaha Milik Desa (Q-BUMDes) untuk Melestarikan Ketahanan Ekonomi Masyarakat dan Kesejahteraan Adaptif: Perancangan Sistem Kewirausahaan Desa dengan Menggunakan Model Tetrapreneur
Salah satu bentuk pemberdayaan dari pemerintah berupa Otonomi yaitu desa dapat mengelola sumber daya secara mandiri salah satunya melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Penelitia ini dilakukan di Desa Bleberan, Kabupaten Gunung Kidul. Penelitian ini menggunakan pendekatan Tetrapreneur yang terdiri...
Saved in:
Published in | Jurnal Studi Pemuda Vol. 7; no. 2; p. 122 |
---|---|
Main Author | |
Format | Journal Article |
Language | English |
Published |
19.02.2019
|
Online Access | Get full text |
Cover
Loading…
Summary: | Salah satu bentuk pemberdayaan dari pemerintah berupa Otonomi yaitu desa dapat mengelola sumber daya secara mandiri salah satunya melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Penelitia ini dilakukan di Desa Bleberan, Kabupaten Gunung Kidul. Penelitian ini menggunakan pendekatan Tetrapreneur yang terdiri terbagi menjadi pemetaan kondisi kewirausahaan desa (Chainpreneur); identifikasi kebutuhan wirausahawan desa dalam menjalankan dan mengembangkan usaha mereka (Marketpreneur); pelaksanaan Model Tetrapreneur untuk merancang Q-BUMDes (Qualitypreneur); penentuan pemangku kepentingan yang bertanggung jawab dalam pembangunan Q-BUMDes (Brandpreneur). Selain menggunakan model Tetrapreneur,penelitian ini uga menggunakn teori resource based view sebagai dasar pemilihan unit usaha desa yang haruslah memiliki ciri khas dan keunggulan kompetitif supaya dapat memberikan kontribusi yang signifikan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan beberapa rekomendasi yang harus dilakukan oleh pemangku kepentingan setempat dan pemerintah daerah baik pada tingkat Rantai (Chainpreneur), Kualitas (Qualitypreneur), Pasar (Marketpreneur) maupun Merek (Brandpreneur). Oleh karena itu direkomendasikan untuk melakukan pembangunan sistem Q-BUMDes pengembangan wirausaha Bleberan. Sistem Q-BUMDes tersebut membentuk suatu sistem basis data terpadu untuk melakukan pengendalian wirausaha desa yang meliputi penjaringan dan pengembangan potensi wirausaha desa dan pementaan fasilitator mentor, coach, dan dana bantuan berdasarkan data sistem yang di-update secara periodik. Penerapan model Tetrapreneur di Desa Bleberan ini diharapkan dapat menjadi panutan bagi Desa lainnya khususnya di Daerah Istimewa Yoyakarta sebagai suatu model keberlanjutan dalam pengentasan kemiskinan tanpa meninggalkan kearifan lokal. |
---|---|
ISSN: | 2252-9020 2527-3639 |
DOI: | 10.22146/studipemudaugm.39551 |