PLATELET RICH PLASMA (PRP) DARI LIMBAH DARAH SAPI SEBAGAI OBAT LUKA BAKAR PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)
Luka bakar adalah kerusakan jaringan pada kulit akibat terpajan panas tinggi, bahan kimiawi maupun arus listrik. Salah satu hewan yang disembelih di Rumah Potong Hewan (RPH) adalah sapi. Seekor sapi dapat menghasilkan limbah darah kurang lebih sebanyak 28 liter. Komponen darah terdiri dari plasma...
Saved in:
Published in | Jurnal Sain Veteriner Vol. 38; no. 2; pp. 106 - 111 |
---|---|
Main Authors | , , , , , |
Format | Journal Article |
Language | English Indonesian |
Published |
Universitas Gadjah Mada
01.08.2020
|
Subjects | |
Online Access | Get full text |
Cover
Loading…
Summary: | Luka bakar adalah kerusakan jaringan pada kulit akibat terpajan panas tinggi, bahan kimiawi maupun arus listrik. Salah satu hewan yang disembelih di Rumah Potong Hewan (RPH) adalah sapi. Seekor sapi dapat menghasilkan limbah darah kurang lebih sebanyak 28 liter. Komponen darah terdiri dari plasma, sel darah merah, sel darah putih dan platelet. Platelet mengandung growth factor. Platelet Rich Plasma (PRP) atau plasma yang kaya akan platelet terbukti dapat mempercepat penyembuhan tulang dan jaringan lunak. Pembuatan PRP dari darah sapi dilakukan dengan metode sentrifuge. Hewan coba yang dipakai pada penelitian ini adalah tikus putih sebanyak 10 ekor. Besi panas berbentuk bulat dipanaskan dengan api, lalu ditempelkan pada kulit. Kelompok perlakuan diberi PRP dengan konsentrasi 10%, 20% dan 30% dengan salep vaselin album, kelompok kontrol negatif yang tidak diberi perlakuan dan kelompok kontrol positif yang diberi obat yang terbuat dari ekstrak plasenta sapi 10%+neomycin sulfate 0,5%. Parameter yang dipakai untuk mengukur tingkat kesembuhan luka adalah waktu kesembuhan dan pemeriksaan histopatologi. Pada hasil pengukuran waktu kesembuhan dianalisis dengan metode statistik One-way Analsisis of variance (Anova) tingkat signifikansi 95% dengan Kruskal-wallis, kesembuhan luka terdapat perbedaan signifikan antara PRP konsentrasi 10%, 20%, 30%, dan kontrol positif dengan kontrol negatif. Konsentrasi PRP yang optimal adalah 20%. Analisa tipe jaringan yang terbentuk dilakukan dengan pembuatan preparat histopatologi, hasil menunjukkan bahwa luka pada kelompok perlakuan dan kontrol positif tampak sembuh, sedangkan kelompok kontrol negatif epitelisasi belum tertutup jelas. PRP merupakan obat penyembuh luka bakar yang efektif sebagai pengganti obat komersil yang sudah tersedia. |
---|---|
ISSN: | 2407-3733 2407-3733 |
DOI: | 10.22146/jsv.32631 |