Rendahnya Keterpilihan Perempuan pada Pemilu 2019 di Bali

Hasil pemilu langsung pascareformasi hingga Pemilu 2019 menunjukkan Bali tidak pernah berhasil mengirimkan wakil perempuan ke DPR RI. Tulisan ini membahas mengenai apa yang menyebabkan kegagalan perempuan Bali dalam merebut kursi di DPR RI dengan menggunakan kerangka Supply-Demand. Pada sisi demand...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published inJournal of Bali studies Vol. 9; no. 2; p. 263
Main Authors Amanda Gelgel, Ni Made Ras, Dwita Apriani, Kadek
Format Journal Article
LanguageEnglish
Indonesian
Published 31.10.2019
Online AccessGet full text

Cover

Loading…
More Information
Summary:Hasil pemilu langsung pascareformasi hingga Pemilu 2019 menunjukkan Bali tidak pernah berhasil mengirimkan wakil perempuan ke DPR RI. Tulisan ini membahas mengenai apa yang menyebabkan kegagalan perempuan Bali dalam merebut kursi di DPR RI dengan menggunakan kerangka Supply-Demand. Pada sisi demand yang menitikberatkan pada bagaimana partai politik menyeleksi bakal calon untuk masuk ke dalam daftar caleg diketahui bahwa partai politik memberi perlakuan yang berbeda dari sisi akses ke mesin partai pada kandidat laki-laki dan perempuan. Pada sisi supply, penelitian ini menemukan bahwa caleg perempuan yang bertarung di Bali pada Pemilu 2019 memiliki keterbatasan dan hambatan di berbagai aspek seperti (1) kemampuan finansial yang minim, (2) pengalaman politik yang sedikit, (3) jaringan sosial yang terbatas, (4) keterbatasan ruang gerak dan waktu serta, (5) rendahnya motivasi politisi perempuan dalam berkarir politik. Perpaduan diskriminasi partai dan hambatan-hambatan besar pada sisi supply ini menyebabkan outcome berupa rendahnya keterpilihan perempuan di Bali pada pemilu 2019. Kata kunci: Bali, pemilu, perempuan, politik, supply-demand
ISSN:2088-4443
2580-0698
DOI:10.24843/JKB.2019.v09.i02.p01