Penciri Kemiskinan Ekstrem di 35 Kabupaten Prioritas Penanganan Kemiskinan Ekstrem
Pemerintah saat ini menargetkan kemiskinan ekstrem pada tahun 2024 dapat mencapai 0 persen. Target capaian ini menjadi 6 tahun lebih cepat jika dibandingkan dengan target SDGs. Pada tahun 2021 upaya pengentasan kemiskinan ekstrem difokuskan pada 7 provinsi dan diprioritaskan pada 35 kabupaten. Diper...
Saved in:
Published in | Seminar Nasional Official Statistics Vol. 2022; no. 1; pp. 895 - 904 |
---|---|
Main Author | |
Format | Journal Article |
Language | English |
Published |
01.11.2022
|
Online Access | Get full text |
Cover
Loading…
Summary: | Pemerintah saat ini menargetkan kemiskinan ekstrem pada tahun 2024 dapat mencapai 0 persen. Target capaian ini menjadi 6 tahun lebih cepat jika dibandingkan dengan target SDGs. Pada tahun 2021 upaya pengentasan kemiskinan ekstrem difokuskan pada 7 provinsi dan diprioritaskan pada 35 kabupaten. Diperlukan upaya percepatan penanganan kemiskinan ekstrem yang salah satunya adalah dengan mempertajam basis data untuk mencapai ketepatan sasaran. Mengenali bagaimana karakteristik rumah tangga miskin ekstrem menjadi bagian penting dalam upaya perbaikan basis data untuk penargetan, khususnya dalam meminimalisir exclusion error. Dengan menggunakan Chi-square Automatic Interaction Detection (CHAID) di 35 kabupaten prioritas penanganan kemiskinan ekstrem, penelitian ini menemukan bahwa rasio ketergantungan pada rumah tangga merupakan variabel prediktor yang memiliki interaksi paling kuat dengan status kemiskinan ekstrem. Lebih lanjut hasil estimasi dengan menggunakan model regresi logistik ordinal mengonfirmasi bahwa rasio ketergantungan berpengaruh signifikan secara statistik terhadap kemiskinan ekstrem dengan nilai marginal effect sebesar 0,072. Tambahan satu poin pada nilai rasio ketergantungan maka akan meningkatkan peluang untuk mengalami kemiskinan ekstrem sebesar 7,2 butir persen. |
---|---|
ISSN: | 2722-1970 2722-1970 |
DOI: | 10.34123/semnasoffstat.v2022i1.1258 |