Komersialisasi Dan Pariwisata: Manajemen Theme Park Berbasis Konservasi Di Wilayah Yogyakarta Dan Jawa Tengah

Tujuan penelitian ini adalah untuk analisis pengelolaan program konservasi dan pariwisata pada theme park yang berbasis konservasi di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif evaluasi. Penelitian dilakukan pada taman rekreasi yang berbasis konservasi di wila...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published inJurnal pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan Vol. 11; no. 1; pp. 69 - 82
Main Author Sarinastiti, Eska Nia
Format Journal Article
LanguageEnglish
Published Bogor Agricultural University 01.04.2021
Subjects
Online AccessGet full text

Cover

Loading…
More Information
Summary:Tujuan penelitian ini adalah untuk analisis pengelolaan program konservasi dan pariwisata pada theme park yang berbasis konservasi di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif evaluasi. Penelitian dilakukan pada taman rekreasi yang berbasis konservasi di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah. Yogyakarta mencakup Gembira Loka Zoo, sementara untuk wilayah Jawa Tengah mencakup Ndayu Park Sragen, Solo Zoo, Serulingmas Zoo Banyumas, Batang Dolphin Center, dan Wersut Seguni Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi langsung, dan dokumentasi. Pemilihan narasumber berdasarkan purposive sampling ditujukan secara khusus pada pengelola bagian konservasi dan pemasaran. Analisis induktif digunakan untuk pengolahan data mentah dari hasil pengumpulan data untuk mendapatkan konsep dan model implementasi pengelolaan tempat rekreasi yang berbasis konservasi. Hasil penelitian menunjukkan 1) bentuk pengelolaan dalam bentuk taman satwa, kebun binatang, marine park, safari park, dan animal sanctuaries, 2) aktivitas wisata dalam bentuk walk-through exhibit dan petting zoos 3) aktivitas wisata menjadi sumber utama keberlangsungan konservasi sehingga sumber funding kurang khususnya disaat pandemic, 4) pengelolaan mencakup standarisasi pertunjukan hewan sesuai perilaku normal satwa; penyediaan fasilitas klinik, laboratorium, dan tenaga medis serta fasilitas wisatawan yang ramah lingkungan; standarisasi rumah satwa mencakup exhibit, enclosure, breeding, dan karantina mandiri; keterlibatan Badan Konservasi Sumber Daya Alam, Kementerian Lingkungan Hidup dan Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia dalam pengawasan standar operasional dan pelatihan sumber daya manusia; dan penyediaan media edukasi untuk wisatawan. Namun, perlu adanya kerjasama dengan pihak organisasi nonprofit di bidang konservasi sehingga dicapai pemahaman yang sama dalam pengelolaan konservasi di industri rekreasi, ketersediaan sistem daur ulang sampah dan limbah serta perlunya penerapan carrying capacity untuk menghindari overtourism.
ISSN:2086-4639
2460-5824
DOI:10.29244/jpsl.11.1.69-82