RISIKO PAJANAN Ag (PERAK) AKIBAT KONSUMSI AIR SUMUR PADA MASYARAKAT DI WILAYAH KERAJINAN PERAK JAGALAN BANTUL

Kualitas air sumur dipengaruhi oleh sumber pencemar dari aktivitas di sekitarnya seperti Kerajinan Perak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besar risiko pajanan lifetime Ag akibat konsumsi air sumur terhadap kesehatan masyarakat di Jagalan Bantul. Penelitian ini merupakan penelitian deskri...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published inAn-Nadaa Vol. 7; no. 1; pp. 48 - 54
Main Authors Musfirah, Musfirah, Ikaningrum, Devi Ayu
Format Journal Article
LanguageEnglish
Indonesian
Published UPT Publikasi dan Pengelolaan Jurnal Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin 30.06.2020
Online AccessGet full text

Cover

Loading…
More Information
Summary:Kualitas air sumur dipengaruhi oleh sumber pencemar dari aktivitas di sekitarnya seperti Kerajinan Perak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besar risiko pajanan lifetime Ag akibat konsumsi air sumur terhadap kesehatan masyarakat di Jagalan Bantul. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL). Subyek penelitian berjumlah 30 responden yang ditentukan menggunakan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria konsumsi air sumur, menetap > 2 tahun dan berusia ≥ 25 tahun. Objek penelitan ini adalah sampel air sumur warga. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar ceklist untuk kondisi lingkungan dan kuisioner untuk mengukur variabel ARKL. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi rata-rata Ag air sumur sebesar 0,016 mg/L. Berat badan rata-rata responden 57 kg, frekuensi pajanan dengan nilai median 350 hari/tahun. Nilai Intake nonkarsinogenik pajanan lifetime adalah 0,001245314 mg/kg/hari. Nilai tingkat risiko lifetime yang didapatkan sebesar 0,249062773 (RQ<1). Responden yang mengkonsumsi air minum dari sumur dan menetap di wilayah kerajinan perak desa Jagalan Banguntapan Bantul dalam durasi pajanan lifetime masih aman atau tidak berisiko memiliki gangguan kesehatan nonkarsinogenik sampai 30 tahun ke depan. Namun demikian, pemangku kebijakan dan pemerintah setempat harus tetap melakukan kegiatan pengukuran kualitas air terutama dengan parameter Ag agar tidak terjadi risiko peningkatan konsentrasi Ag maupun logam berat lain dalam air sumur.
ISSN:2442-4986
2442-4986
DOI:10.31602/ann.v7i1.3015