PENANGKARAN PADI DALAM UPAYA PEMENUHAN BENIH MANDIRI PADA KELOMPOK TANI AIR SARASAH DI NAGARI SUNGAI BATANG KECAMATAN TANJUNG RAYA KABUPATEN AGAM
Salah satu faktor rendahnya produktivitas padi di Provinsi Sumatera Barat adalah masih kurangnya penggunaan benih yang berkualitas. Di samping itu, varietas padi yang digunakan pada saat ini memiliki resistensi yang rendah terhadap hama dan penyakit, khususnya hama wereng yang dewasa ini sering meny...
Saved in:
Published in | Jurnal Hilirisasi IPTEKS Vol. 3; no. 3; pp. 229 - 238 |
---|---|
Main Authors | , , , , , , , |
Format | Journal Article |
Language | English |
Published |
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas
28.09.2020
|
Subjects | |
Online Access | Get full text |
Cover
Loading…
Summary: | Salah satu faktor rendahnya produktivitas padi di Provinsi Sumatera Barat adalah masih kurangnya penggunaan benih yang berkualitas. Di samping itu, varietas padi yang digunakan pada saat ini memiliki resistensi yang rendah terhadap hama dan penyakit, khususnya hama wereng yang dewasa ini sering menyerang padi di Sumatera Barat. Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) merupakan salah satu institusi yang menghasilkan varietas padi baru melalui teknologi mutasi, salah satu varietas yang dihasilkan adalah varietas Kahayan. Varietas Kahayan memiliki beberapa keunggulan dibandingkan varietas sebelumnya, yaitu berumur genjah, produktivitas tinggi, serta memiliki resistensi terhadap beberapa hama dan penyakit tanaman tertentu. Tujuan kegiatan ini adalah melakukan diseminasi penangkaran benih padi varietas Kahayan kepada kelompok tani penangkar agar mereka dapat memenuhi kebutuhan benih padinya secara mandiri. Kegiatan dilaksanakan pada Kelompok Tani Air Sarasah di Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam pada November 2019 hingga Maret 2020. Kegiatan terdiri atas sosialisasi kegiatan penangkaran, pelaksanaan penangkaran padi varietas Kahayan, dan pendampingan penangkaran padi varietas Kahayan. Dari kegiatan ini kelompok tani mampu telah melakukan penangkaran padi dengan lebih baik, sesuai dengan standar operasional penangkaran benih yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Di samping itu, kelompok tani juga telah mampu meningkatkan pengetahuan mereka dalam melakukan sertifikasi benih padi. Dari hasil penangkaran diperoleh hasil benih padi Kahayan kelas Benih Dasar (BD) sebanyak 6,1 ton/hektar yang melebihi hasil rata-rata padi nasional, yaitu pada tahun 2018 sebanyak 5,2 ton/hektar. |
---|---|
ISSN: | 2621-7198 2621-7198 |
DOI: | 10.25077/jhi.v3i3.429 |