KONTRIBUSI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PANEN AIR TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI
Pembangunan infrastruktur panen air (embung dan bangunan air lainnya) merupakan upaya mengatasi permasalahan penyediaan air irigasi di lahan pertanian di Indonesia. Sesuai Direktif Presiden RI pada acara Rakernas Pembangunan Pertanian di Hotel Bidakara, Jakarta tanggal 5 Januari 2017 dan Pekan Nasio...
Saved in:
Published in | RISALAH KEBIJAKAN PERTANIAN DAN LINGKUNGAN Rumusan Kajian Strategis Bidang Pertanian dan Lingkungan Vol. 9; no. 1; pp. 37 - 51 |
---|---|
Main Authors | , |
Format | Journal Article |
Language | English |
Published |
01.04.2022
|
Online Access | Get full text |
Cover
Loading…
Summary: | Pembangunan infrastruktur panen air (embung dan bangunan air lainnya) merupakan upaya mengatasi permasalahan penyediaan air irigasi di lahan pertanian di Indonesia. Sesuai Direktif Presiden RI pada acara Rakernas Pembangunan Pertanian di Hotel Bidakara, Jakarta tanggal 5 Januari 2017 dan Pekan Nasional Petani Nelayan ke-15, di Aceh tanggal 6 Mei 2017, Presiden mengamanatkan untuk membangun embung dan penampung air lainnya sebanyak 30.000 unit. Direktif tersebut ditindaklanjuti dengan rencana diterbitkannya Inpres tentang percepatan pembangunan embung kecil dan bangunan penampung air lainnya tahun 2017. Pembangunan ditujukan untuk tanaman padi sangat bermanfaat dan menguntungkan karena tidak membutuhkan investasi besar. Pembangunan infrastruktur panen air dengan layanan seluas 4 juta ha akan diperoleh keuntungan kotor Rp 81,7 T, sehingga pendapatan bersih mencapai Rp. 59,1 T. Tanaman jagung diperoleh keuntungan kotor Rp 72,96 T dan pendapatan bersih mencapai Rp. 50,37 T. Demikian pula manfaatnya untuk bawang merah akan menghasilkan penerimaan kotor sebesar Rp. 324,25 T sehingga pendapatan bersih mencapai Rp. 301,67 T. |
---|---|
ISSN: | 2355-6226 2477-0299 |
DOI: | 10.29244/jkebijakan.v9i1.28073 |