Internalisasi Moderasi Beragama di Pondok Pesantren Tahfidzul Wa Ta’limul Qur’an Masjid Agung Surakarta Menangkal Radikalisme

Penelitian ini bertujaun untuk menganalisis implementasi nilai- nilai moderasi beragama pada santri sebagai upaya menangkal faham radikalisme di  Pondok Pesantren Tahfidzul wa Ta’limul Qur’an Masjid Agung Surakarta. Melalui analisis hasil wawancara dan observasi, peneliti dapat mengungkapkan bahwa:...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published inAl-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan Vol. 20; no. 1; pp. 160 - 172
Main Authors Raharja, Sigit, Arif Rifa’i, Andi, Wulandari, Fitri
Format Journal Article
LanguageEnglish
Published 26.06.2023
Online AccessGet full text

Cover

Loading…
More Information
Summary:Penelitian ini bertujaun untuk menganalisis implementasi nilai- nilai moderasi beragama pada santri sebagai upaya menangkal faham radikalisme di  Pondok Pesantren Tahfidzul wa Ta’limul Qur’an Masjid Agung Surakarta. Melalui analisis hasil wawancara dan observasi, peneliti dapat mengungkapkan bahwa: pertama nilai-nilai moderasi beragama yang diimplementasikan dalam kegiatan di dalam pembelajaran maupun di luar pembelajaran santri adalah pembentukan sikap: tawassuth (tengah-tengah), i’tidal (tidak mudah goyah), tasamuh (toleransi), musyawarah, ishlah (reformasi), muwathanah (cinta tanah air), al’la urf (anti kekerasan), dan i’tiraf bil urf (ramah budaya). Kedua, strategi yang dilakukan Pondok Pesantren tersebut adalah strategi konvensional (pengajaran secara langsung yang berisikan nasihat-nasihat dari kyai/ustadz), strategi reflektif (penumbuhan kesadaran melalui evaluasi diri dan diskusi), dan strategi trans-internalisasi (komunikasi dua arah atau berdiskusi melalui pengajajaran dan contoh yang baik). Ketiga, Pondok pesantren membiasakan para santri untuk berperilaku toleran terhadap kegiatan di masyarakat, dalam hal ini senantiasa aktif serta dalam kegiatan Masjid Agung Karaton Kasunanan Surakarta Hadinigrat seperti Grebeg Maulid.
ISSN:2088-0871
2722-2314
DOI:10.46781/al-mutharahah.v20i1.748