Analisis Proksimat dan Bilangan Yodium Sebagai Kajian Awal Aarang Tempurung Nipah Sebagai Bahan Intermediate Karbon Keras

ABSTRAKKarbon keras sebagai anoda baterai ion sodium memiliki kapasitas penyimpanan ion sodium yang paling tinggi diantara karbon lunak dan grafit karena struktur ikatan karbonnya paling acak sehingga akan menyediakan ruang lebih luas untuk insersi ion sodium. Material karbon keras dapat diperoleh d...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published inRekayasa hijau Vol. 6; no. 3; pp. 248 - 260
Main Authors Rahayu, Theresia Evila Purwanti Sri, Nurhilal, Mohammad, Dwityaningsih, Rosita
Format Journal Article
LanguageEnglish
Published Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Institut Teknologi Nasional Bandung 16.01.2023
Subjects
Online AccessGet full text

Cover

Loading…
More Information
Summary:ABSTRAKKarbon keras sebagai anoda baterai ion sodium memiliki kapasitas penyimpanan ion sodium yang paling tinggi diantara karbon lunak dan grafit karena struktur ikatan karbonnya paling acak sehingga akan menyediakan ruang lebih luas untuk insersi ion sodium. Material karbon keras dapat diperoleh dari biomassa yang murah dan melimpah ketersediaannya. Penelitian ini bertujuan sebagai studi pendahuluan untuk mengetahui potensi nipah sebagai bahan bahan intermediate karbon keras melalui analisis proksimat dan penentuan bilangan yodium. Tempurung nipah diarangkan pada suhu 300 oC selama 1 jam tanpa aktivasi kimia. Arang yang diperoleh dikarakterisasi kadar air, volatile matter, abu, dan fixed carbon sesuai metode ASTM D1762-84 dengan sedikit modifikasi serta penentuan bilangan yodium sesuai metode dalam SNI 06-3730-1995. Kandungan air dan zat anorganik yang cukup rendah ditunjukkan dengan kadar air dan kadar abu masing-masing 5,00% dan 9,97 %, kadar volatile matter dan fixed carbon sebesar 42,93% dan 42,11%, sedangkan bilangan yodium yang dimiliki sebesar 346,86 mg/g. ABSTRACTHard carbon as an anode of a sodium ion battery has the highest sodium ion storage capacity compared to soft carbon and graphite because it has the most random carbon bond structure providing large enough space for sodium ion insertion. Hard carbon materials can be obtained from biomass which is cheap and abundant in availability. This study aims as a preliminary study to determine the potential of nypa shell charcoal as an intermediate material for hard carbon through proximate analysis and determination of iodine numbers. Nypa shells carbonized at a temperature of 300 oC for 1 hour without chemical activation. The charcoal obtained is characterized by moisture, volatile matter, ash, and fixed carbon content according to the ASTM D1762-84 method with a slight modification while iodine number is determined according to the method in SNI 06-3730-1995. Low water content and inorganic substance content indicated by moisture and ash content of 5.00% and 9.97% respectively, volatile matter and fixed carbon are 42.93% and 42.11% while iodine number is 346.86 mg/g.
ISSN:2550-1070
2579-4264
DOI:10.26760/jrh.v6i3.248-260