Studi Prioritas Lokus Penanganan Stunting Kabupaten Sumedang dengan Pendekatan Kajian Resiko Adaptasi Perubahan Iklim

Sumedang Regency is one of the 100 national priority areas for handling stunting. The challenges are getting heavier with disasters caused by climate change such as floods and drought which have an impact on food shortages and public health problems. This study aims to find priority villages for han...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published inJurnal administrator Borneo : media pengembangan paradigma dan gaya baru manajemen pemerintahan daerah Vol. 17; no. 1; pp. 65 - 88
Main Authors Ruhyana, Nugrahana Fitria, Nurfindarti, Erti, Essa, Wiedy Yang
Format Journal Article
LanguageEnglish
Published Puslatbang KDOD Lembaga Administrasi Negara 30.04.2021
Online AccessGet full text

Cover

Loading…
Abstract Sumedang Regency is one of the 100 national priority areas for handling stunting. The challenges are getting heavier with disasters caused by climate change such as floods and drought which have an impact on food shortages and public health problems. This study aims to find priority villages for handling stunting using a climate change adaptation approach, and to provide more detailed information on socio-economic and environmental conditions so that specific intervention are recommended in each priority area. The quantitative method used as an approach to analyze 277 villages in Sumedang District, it used the concept of climate change adaptation from the Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) AR-5 2014 which includes hazard and vulnerability analysis. The analysis showed that there were 7 villages with the highest risk of stunting in Sumedang District. In general, these villages have a relatively high population, the water is non-potable, no proper sewage treatment, no temporary garbagedump, far from health facilities, lack of health workers, and do not have a development program such assanitation infrastructure and community empowerment facilities for housing environmental management.   Kabupaten Sumedang merupakan satu dari 100 wilayah prioritas nasional dalam penanganan stunting. Tantangan semakin berat dengan banyaknya bencana yang disebabkan perubahan iklim, seperti banjir dan kekeringan sehingga berdampak pada kekurangan pangan dan masalah kesehatan masyarakat. Lokasi prioritas penanganan stunting perlu memperhatikan aspek kewilayahan terkait lingkungan agar memudahkan pengambil kebijakan melakukan intervensi yang diperlukan dalam aspek sosial ekonomi dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan desa/kelurahan prioritas penanganan stunting menggunakan pendekatan risiko adaptasi perubahan iklim, dan memberikan informasi lebih detail mengenai kondisi sosial ekonomi dan lingkungan sehingga diperoleh rekomendasi intervensi spesifik di setiap wilayah prioritas. Metode kuantitatif digunakan sebagai pendekatan untuk menganalisis 270 desa dan 7 kelurahan di Kabupaten Sumedang. Penelitian ini menggunakan konsep adaptasi perubahan iklim dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) AR-5 tahun 2014 yang meliputi analisis bahaya dan kerentanan. Hasil analisis menunjukkan terdapat 7 desa yang memiliki risiko kejadian stunting paling tinggi di Kabupaten Sumedang. Pada umumnya di desa-desa tersebut terdapat jumlah penduduk miskin yang relatif tinggi, air tidak layak minum, belum memiliki saluran pembuangan limbah yang baik, belum ada tempat pembuangan sampah sementara, jarak ke fasilitas kesehatan relatif jauh, tenaga kesehatan kurang, serta belum memiliki program pembangunan sarana prasarana sanitasi dan pemberdayaan masyarakat untuk pengelolaan lingkungan perumahan.
AbstractList Sumedang Regency is one of the 100 national priority areas for handling stunting. The challenges are getting heavier with disasters caused by climate change such as floods and drought which have an impact on food shortages and public health problems. This study aims to find priority villages for handling stunting using a climate change adaptation approach, and to provide more detailed information on socio-economic and environmental conditions so that specific intervention are recommended in each priority area. The quantitative method used as an approach to analyze 277 villages in Sumedang District, it used the concept of climate change adaptation from the Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) AR-5 2014 which includes hazard and vulnerability analysis. The analysis showed that there were 7 villages with the highest risk of stunting in Sumedang District. In general, these villages have a relatively high population, the water is non-potable, no proper sewage treatment, no temporary garbagedump, far from health facilities, lack of health workers, and do not have a development program such assanitation infrastructure and community empowerment facilities for housing environmental management.   Kabupaten Sumedang merupakan satu dari 100 wilayah prioritas nasional dalam penanganan stunting. Tantangan semakin berat dengan banyaknya bencana yang disebabkan perubahan iklim, seperti banjir dan kekeringan sehingga berdampak pada kekurangan pangan dan masalah kesehatan masyarakat. Lokasi prioritas penanganan stunting perlu memperhatikan aspek kewilayahan terkait lingkungan agar memudahkan pengambil kebijakan melakukan intervensi yang diperlukan dalam aspek sosial ekonomi dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan desa/kelurahan prioritas penanganan stunting menggunakan pendekatan risiko adaptasi perubahan iklim, dan memberikan informasi lebih detail mengenai kondisi sosial ekonomi dan lingkungan sehingga diperoleh rekomendasi intervensi spesifik di setiap wilayah prioritas. Metode kuantitatif digunakan sebagai pendekatan untuk menganalisis 270 desa dan 7 kelurahan di Kabupaten Sumedang. Penelitian ini menggunakan konsep adaptasi perubahan iklim dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) AR-5 tahun 2014 yang meliputi analisis bahaya dan kerentanan. Hasil analisis menunjukkan terdapat 7 desa yang memiliki risiko kejadian stunting paling tinggi di Kabupaten Sumedang. Pada umumnya di desa-desa tersebut terdapat jumlah penduduk miskin yang relatif tinggi, air tidak layak minum, belum memiliki saluran pembuangan limbah yang baik, belum ada tempat pembuangan sampah sementara, jarak ke fasilitas kesehatan relatif jauh, tenaga kesehatan kurang, serta belum memiliki program pembangunan sarana prasarana sanitasi dan pemberdayaan masyarakat untuk pengelolaan lingkungan perumahan.
Sumedang Regency is one of the 100 national priority areas for handling stunting. The challenges are getting heavier with disasters caused by climate change such as floods and drought which have an impact on food shortages and public health problems. This study aims to find priority villages for handling stunting using a climate change adaptation approach, and to provide more detailed information on socio-economic and environmental conditions so that specific intervention are recommended in each priority area. The quantitative method used as an approach to analyze 277 villages in Sumedang District, it used the concept of climate change adaptation from the Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) AR-5 2014 which includes hazard and vulnerability analysis. The analysis showed that there were 7 villages with the highest risk of stunting in Sumedang District. In general, these villages have a relatively high population, the water is non-potable, no proper sewage treatment, no temporary garbagedump, far from health facilities, lack of health workers, and do not have a development program such assanitation infrastructure and community empowerment facilities for housing environmental management.   Kabupaten Sumedang merupakan satu dari 100 wilayah prioritas nasional dalam penanganan stunting. Tantangan semakin berat dengan banyaknya bencana yang disebabkan perubahan iklim, seperti banjir dan kekeringan sehingga berdampak pada kekurangan pangan dan masalah kesehatan masyarakat. Lokasi prioritas penanganan stunting perlu memperhatikan aspek kewilayahan terkait lingkungan agar memudahkan pengambil kebijakan melakukan intervensi yang diperlukan dalam aspek sosial ekonomi dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan desa/kelurahan prioritas penanganan stunting menggunakan pendekatan risiko adaptasi perubahan iklim, dan memberikan informasi lebih detail mengenai kondisi sosial ekonomi dan lingkungan sehingga diperoleh rekomendasi intervensi spesifik di setiap wilayah prioritas. Metode kuantitatif digunakan sebagai pendekatan untuk menganalisis 270 desa dan 7 kelurahan di Kabupaten Sumedang. Penelitian ini menggunakan konsep adaptasi perubahan iklim dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) AR-5 tahun 2014 yang meliputi analisis bahaya dan kerentanan. Hasil analisis menunjukkan terdapat 7 desa yang memiliki risiko kejadian stunting paling tinggi di Kabupaten Sumedang. Pada umumnya di desa-desa tersebut terdapat jumlah penduduk miskin yang relatif tinggi, air tidak layak minum, belum memiliki saluran pembuangan limbah yang baik, belum ada tempat pembuangan sampah sementara, jarak ke fasilitas kesehatan relatif jauh, tenaga kesehatan kurang, serta belum memiliki program pembangunan sarana prasarana sanitasi dan pemberdayaan masyarakat untuk pengelolaan lingkungan perumahan.
Author Ruhyana, Nugrahana Fitria
Nurfindarti, Erti
Essa, Wiedy Yang
Author_xml – sequence: 1
  givenname: Nugrahana Fitria
  surname: Ruhyana
  fullname: Ruhyana, Nugrahana Fitria
– sequence: 2
  givenname: Erti
  orcidid: 0000-0002-9220-6510
  surname: Nurfindarti
  fullname: Nurfindarti, Erti
– sequence: 3
  givenname: Wiedy Yang
  surname: Essa
  fullname: Essa, Wiedy Yang
BookMark eNo9kVtr4zAQhcXSwqaX1332H3Cqmy35MYS2GxrY0suzGGnGWeViB9ku7L-vkpZ9mTPMOXwMnCt20fUdMfZL8LnUsrJ3Ww_zD2GimJva_mAzqbkpa1ObCzYTtrIlV5z_ZLfDsOWcS2F4Y-yMTa_jhLF4TrFPcYShWPe7aSieqYNuA3kUOdCNsdsUT-CnI4yUT9OBMPsF0il0SiPtYMzrE2xjlhca4q4vFgjHDM18SpOHv9lZ7fbxcMMuW9gPdPut1-z94f5t-btc_3lcLRfrMgheYVlXDQ9ESnANqlKm9gJ1_l5JbwkbtEqhsuibANJ7aShw0WqUrWq0IkJ1zVZfXOxh644pHiD9cz1Edz70aeMgjTHsydUaUGtpNQHXIgRAbADQBulVW-GJNf9ihdQPQ6L2P09wd-7A5Q7cuQOXO1CfiOR-7w
ContentType Journal Article
DBID AAYXX
CITATION
DOA
DOI 10.24258/jba.v17i1.768
DatabaseName CrossRef
Directory of Open Access Journals
DatabaseTitle CrossRef
DatabaseTitleList
CrossRef
Database_xml – sequence: 1
  dbid: DOA
  name: Directory of Open Access Journals
  url: https://www.doaj.org/
  sourceTypes: Open Website
DeliveryMethod fulltext_linktorsrc
EISSN 2407-6767
EndPage 88
ExternalDocumentID oai_doaj_org_article_64ad44284ea041ccadd9aad8c2b3f5dd
10_24258_jba_v17i1_768
GroupedDBID AAYXX
ADBBV
ALMA_UNASSIGNED_HOLDINGS
BCNDV
CITATION
GROUPED_DOAJ
ID FETCH-LOGICAL-c105d-6590cee3104a35376b1d400032b8ed9d833d38db9ca2bb27ec01f4d2f3943eed3
IEDL.DBID DOA
ISSN 1858-0300
IngestDate Tue Oct 22 15:04:15 EDT 2024
Fri Aug 23 02:51:40 EDT 2024
IsDoiOpenAccess true
IsOpenAccess true
IsPeerReviewed true
IsScholarly true
Issue 1
Language English
LinkModel DirectLink
MergedId FETCHMERGED-LOGICAL-c105d-6590cee3104a35376b1d400032b8ed9d833d38db9ca2bb27ec01f4d2f3943eed3
ORCID 0000-0002-9220-6510
OpenAccessLink https://doaj.org/article/64ad44284ea041ccadd9aad8c2b3f5dd
PageCount 24
ParticipantIDs doaj_primary_oai_doaj_org_article_64ad44284ea041ccadd9aad8c2b3f5dd
crossref_primary_10_24258_jba_v17i1_768
PublicationCentury 2000
PublicationDate 2021-04-30
PublicationDateYYYYMMDD 2021-04-30
PublicationDate_xml – month: 04
  year: 2021
  text: 2021-04-30
  day: 30
PublicationDecade 2020
PublicationTitle Jurnal administrator Borneo : media pengembangan paradigma dan gaya baru manajemen pemerintahan daerah
PublicationYear 2021
Publisher Puslatbang KDOD Lembaga Administrasi Negara
Publisher_xml – name: Puslatbang KDOD Lembaga Administrasi Negara
SSID ssj0002170978
Score 2.198028
Snippet Sumedang Regency is one of the 100 national priority areas for handling stunting. The challenges are getting heavier with disasters caused by climate change...
SourceID doaj
crossref
SourceType Open Website
Aggregation Database
StartPage 65
Title Studi Prioritas Lokus Penanganan Stunting Kabupaten Sumedang dengan Pendekatan Kajian Resiko Adaptasi Perubahan Iklim
URI https://doaj.org/article/64ad44284ea041ccadd9aad8c2b3f5dd
Volume 17
hasFullText 1
inHoldings 1
isFullTextHit
isPrint
link http://utb.summon.serialssolutions.com/2.0.0/link/0/eLvHCXMwrV07T8MwELYQEwsCAeItD0hMae3YzmMsiKo8VSEqsUXnnANtIa364PdzdgrqxsKSwT450XfO3XeJ_ZmxC5DOIMgqMtbGkQYNEViVR6LMNKZoiDL4TwOPT0lvoO9ezevaUV9-TVgjD9wA1040oCaOrB0ILel-iDkAZmVsVWUQQ_SVZq2Y8jGYiLbfoOCrrcz4PWRCNIqNnmFn7ZGF1pdMh7KVeo3VtYy0JtwfMkx3h22vqCHvNI-0yzZcvceWYaEf78-GE1_Gz_nDZLyc876roX4DunAyCKc98HuwXjDYURMFHKR-TkGFjLw1ujEQDySjEU0I_uzmw_GEdxCmNCiN72ZLC-_Uczv-GH7us0H35uW6F62OSohKIkgYJSYXlO6Iq2lQXqHFStS-3olt5jDHTClUGdq8hJickrpSyEpjXKlcK0qT6oBt1pPaHTLucp0SL0qkpVdVWEGONCoRJdUqzpkqPWKXP3AV00YRo6BKIgBbELBFALYgYI_YlUfz18orWYcG8m-x8m_xl3-P_2OQE7YV-7Uo4S_QKdtczJbujMjEwp6HefMNqKLKMQ
link.rule.ids 315,786,790,870,2115,27955,27956
linkProvider Directory of Open Access Journals
openUrl ctx_ver=Z39.88-2004&ctx_enc=info%3Aofi%2Fenc%3AUTF-8&rfr_id=info%3Asid%2Fsummon.serialssolutions.com&rft_val_fmt=info%3Aofi%2Ffmt%3Akev%3Amtx%3Ajournal&rft.genre=article&rft.atitle=Studi+Prioritas+Lokus+Penanganan+Stunting+Kabupaten+Sumedang+dengan+Pendekatan+Kajian+Resiko+Adaptasi+Perubahan+Iklim&rft.jtitle=Jurnal+administrator+Borneo+%3A+media+pengembangan+paradigma+dan+gaya+baru+manajemen+pemerintahan+daerah&rft.au=Ruhyana%2C+Nugrahana+Fitria&rft.au=Nurfindarti%2C+Erti&rft.au=Essa%2C+Wiedy+Yang&rft.date=2021-04-30&rft.issn=1858-0300&rft.eissn=2407-6767&rft.volume=17&rft.issue=1&rft.spage=65&rft.epage=88&rft_id=info:doi/10.24258%2Fjba.v17i1.768&rft.externalDBID=n%2Fa&rft.externalDocID=10_24258_jba_v17i1_768
thumbnail_l http://covers-cdn.summon.serialssolutions.com/index.aspx?isbn=/lc.gif&issn=1858-0300&client=summon
thumbnail_m http://covers-cdn.summon.serialssolutions.com/index.aspx?isbn=/mc.gif&issn=1858-0300&client=summon
thumbnail_s http://covers-cdn.summon.serialssolutions.com/index.aspx?isbn=/sc.gif&issn=1858-0300&client=summon